Tuhan,
ternyata usiaku sudah beranjak dewasa, cepat atau lambat pasti aku akan mengalami sesuatu yang disebut pernikahan.
Yah, meski sering aku disindir oleh banyak orang karena selalu membicarakan tentang kegalauan dan pernikahan, tapiii menurutku gak papa, asal tak mengganggu. Bukankah begitu?
Antara ingin dan belum siap.
Ingin karena, ada seseorang yang tak pernah henti mengingatkanku dengan sabarnya. ingin karena, ada seseorang yang memahami segala kekuranganku. ingin karena, ada seseorang yang pertama kali mendengar bahagiaku maupun sedihku. dan yang terpenting, ingin karena ada seseorang yang membersamaiku dalam berjuang, dan menuntunku menuju cinta kepadaMu.
Belum siap karena, masih banyak kekuranganku sebagai wanita. Aku yang tak pandai memasak, masih belum bisa mengurus diri, tak bisa menjahit, dan banyak kekuranganku. Belum siap karena, ekspektasi yang berlebihan tentang calon suami.
Tuhan, ini keinginanku. Tapi aku yakin, Kau lebih tau apa yang kubutuhkan.
aku ingin dia yg Islam dan bertanggungjawab.
bertanggungjawab terhadap dirinya, agamanya, keluarganya, masyarakat, dan lingkungannya.
aku ingin dia yang tau bersikap ketika dia sudah menjadi suami dan ayah.
memahami istrinya, mau berbagi tugas, tidak "idih" melakukan pekerjaan wanita, dll.
aku ingin dia yang tidak egois.
tidak mementingkan kepentingan pribadinya, tidak boros hanya untuk memuaskan nafsunya sendiri.
aku ingin dia yang berbagi.
berbagi ilmu kepadaku, kepada keluargaku, kepada lingkunganku. juga berbagi kemampuannya untuk yang tidak mampu
aku ingin dia yang bermasyarakat.
bermasyarakat, melakukan kegiatan kemasyarakatan.
Tuhan, apa aku terlalu berlebihan?
aku menginginkan yang sedemikian sempurna untuk mendampingiku yang banyak tak sempurnanya. Tuhan, kaulah yang Maha Tahu yang terbaik untukku.
Tiada penolong selain Engkau.
nnurullaily : 100912
Tidak ada komentar:
Posting Komentar