Sabtu, 27 Oktober 2012

Kita, Kereta, dan Cinta

Di sela-sela suara bising kereta malam ini kau berkisah.
Kisah tentang perlombaan di air terjun terkuat di Amerika Utara, tepatnya Niagara. Perlombaan menyeberang air terjun itu melalui tali yang terpasang di antaranya.
Awalnya dimulai seperti biasa saja, satu demi satu orang melalunya. Dan semua berhasil. Selanjutnya disaring untuk memperoleh juara, dengan perlombaan yang sama namun beban berbeda.
Setiap peserta harus menggendong satu orang dan melewati jembatan tali yang terpasang di air terjun itu. Dari sekian peserta, akhirnya 3 orang mampu melalui tantangan itu. Ah,, ternyata memang harus dicari pemenangnya. Tantangan selanjutnya adalah menyebrangi tali yang sama dengan beban dua orang, depan dan belakang. Bayangkan, peserta harus melintasi kawasan dengan air bah yang turun lebih dari seratus enam puluh ribu meter kubik per menit. Nyawa pasti taruhannya. Ternyata, hanya satu orang yang mampu menyeberangi tali. Setelah ditelisik alasan ia memenangkannya, hanya satu kata : percaya. Baik orang yang menggendong ataupun yang digendong percaya bahwa masing-masing dari mereka bisa melakukan yang terbaik.

Pagar perlintasan kereta sedari tadi naik turun. Cerita mengalir begitu saja, menghabiskan malam Minggu ini.
Yah, memang bukan cerita fiksi tapi aku tangkap apa yang kau maksud. Tentang kepercayaan. Bagiku kepercayaan menimbulkan kekuatan. Percaya tentang karunia Tuhan, mendatangkan kekuatan ikhtiar dan harapan harapan untuk mengambilnya. Percaya tentang indahnya hidup, mendatangkan kekuatan untuk melewati hidup dengan syukur. Juga, percaya tentang kau yang memperjuangkanku.
Kau bilang padaku,"Terima kasih sudah menerimaku apa adanya". Ah, kau. Berlebihan.
Seharusnya aku yang berterimakasih untukmu, yang telah mempercayaiku sampai detik ini.


nnurullaily : 271012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar